Ulasan upgrade performa kali ini bisa dijadikan sebagai acuan atau referensi buat skutik kesayangan otomania. “Ubahannya memang gak terlalu ekstrem, jadi masih bisa dipakai buat harian, ke kantor atau beraktivitas sehari-hari. Selain itu, buat turing masih yahud, cui!” papar Amir Muchtar, pemilik Honda Vario 125.
Injektor mencomot kepunyaan Honda PCX 150
Menambah kapasitas ruang bakar, cukup banyak
pilihannya. Salah satunya, blok mesin dan seher aftermarket yang
berdiameter 61 mm berlabel SRP. Hasilnya kapasitas mesin jadi 170 cc.
Menyesuaikan besarnya ruang bakar, injektor bawaan diganti.
“Bisa juga pakai produk aftermarket atau besutan lain. Biar setingan enggak terlalu kering akibat perubahan seher, gantinya injektor Honda PCX 150,” papar Saka, Mekanik RD Matic Shop daerah Puri Kembangan, Jakbar.
“Bisa juga pakai produk aftermarket atau besutan lain. Biar setingan enggak terlalu kering akibat perubahan seher, gantinya injektor Honda PCX 150,” papar Saka, Mekanik RD Matic Shop daerah Puri Kembangan, Jakbar.
Puli depan dan roller pakai produk aftermarket. Saluran gas buang makin plong dengan merek Tsukigi
Sebagai perbandingannya, tenaga asli Vario 125 hanya 9 dk/8.900 rpm dan torsi 8,54 Nm/5.700 rpm. Tentu perbedaannya cukup tinggi karena ruang bakar sudah besar. Untuk power bore-up 170 cc itu menjadi 12.99 dk/7.700 rpm dan akselerasi alias torsi pada grafik terlihat di awal bukaan gas atau 12.92 Nm/5.800 rpm.
“Namun, sayangnya bandwith yang dihasilkan keriting alias kurang maksimal. Kemungkinan terjadi problem di sektor kaki-kaki. Sehingga saat ban menapak di roda dyno terasa mental-mental,” ujar Taufik, operator Aerospeed. (motor.otomotifnet.com)
Nih, hasilnya, bro!
Standar | Upgrade | |
Power | 9 dk/8.900 rpm | 12.99 dk/7.700 rpm |
Torsi | 8,54 Nm/5.700 rpm | 12.92 Nm/5.800 rpm |
0 komentar:
Posting Komentar